Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka. (anonim, 2008)
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf
adalah kehadiran ion lain,
misalnya adanya klorida dalam pemisahan
yang dilakukan dengan larutan-
larutan nitrat; keasaman larutan aslinya,
ini dapat disebabkan oleh
kebutuhaan akan asam dalam pembentukan
komplek yang dapat larut dalam
pelarut organic, untuk mencegah hidrolisis
garam; waktu melakukan
percobaan untuk sepotong kertas,
kadang-kadang harga Rf meningkat
dengan pertambahan waktu dan ini mungkin
berpadanan dengan berkurangnya laju gerak garis depan pelarut; Adanya
kation-kation lain dan kosentrasi mereka.
Rf adalah jarak yang ditempuh, komponen
setiap jarak yang ditempuh
Pelarut.
Kesimpulan
a. Kromatografi
adalah teknik pemisahan suatu zat yang
didasarkan pada perbedaan migrasi-migrasi
komponen-komponen
yang dipisahkan diantara dua fase yaitu,
fase diam dan fase gerak.
b. Fase diam adalah
fase pada teknik kromatografi yang berfungsi
sebagai penyerap. Fase ini cenderung
menahan komponen
campuran. Fase gerak adalah fase yang
membawa migrasi
komponen yang akan dipisahkan, fase ini
cenderung
menghanyutkan campuran.
c. Kromatografi didasarkan pada prinsip
perbedaan kecepatan
migrasi komponen-komponen yang dipisahkan
diantara dua fase
diam dan fase gerak, seperti prinsip “like
dissolved like” yaitu
komponen polar hanya dapat dilarutkan
dengan baik oleh pelarut
polar dan komponen nonpolar hanya dapat
dilarutkan dengan baik
oleh pelarut nonpolar.
d. rumus Rf
Nilai Rf
berbanding terbalik dengan polaritas komponen. Semakin
nonpolar suatu
komponen, maka semakin besar nilai Rfnya
begitupun
sebaliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar