Selasa, 01 Mei 2012

KROMATOGRAFI KERTAS


Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka. (anonim, 2008)
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah kehadiran ion lain,
misalnya adanya klorida dalam pemisahan yang dilakukan dengan larutan-
larutan nitrat; keasaman larutan aslinya, ini dapat disebabkan oleh
kebutuhaan akan asam dalam pembentukan komplek yang dapat larut dalam
pelarut organic, untuk mencegah hidrolisis garam; waktu melakukan
percobaan untuk sepotong kertas, kadang-kadang harga Rf meningkat
dengan pertambahan waktu dan ini mungkin berpadanan dengan berkurangnya laju gerak garis depan pelarut; Adanya kation-kation lain dan kosentrasi mereka.
Rf adalah jarak yang ditempuh, komponen setiap jarak yang ditempuh
Pelarut.

Kesimpulan
a. Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu zat yang
didasarkan pada perbedaan migrasi-migrasi komponen-komponen
yang dipisahkan diantara dua fase yaitu, fase diam dan fase gerak.
b. Fase diam adalah fase pada teknik kromatografi yang berfungsi
sebagai penyerap. Fase ini cenderung menahan komponen
campuran. Fase gerak adalah fase yang membawa migrasi
komponen yang akan dipisahkan, fase ini cenderung
menghanyutkan campuran.
c. Kromatografi didasarkan pada prinsip perbedaan kecepatan
migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase
diam dan fase gerak, seperti prinsip “like dissolved like” yaitu
komponen polar hanya dapat dilarutkan dengan baik oleh pelarut
polar dan komponen nonpolar hanya dapat dilarutkan dengan baik
oleh pelarut nonpolar.
d.  rumus Rf
Nilai Rf berbanding terbalik dengan polaritas komponen. Semakin
nonpolar suatu komponen, maka semakin besar nilai Rfnya
begitupun sebaliknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar