Minggu, 13 Mei 2012

PTERIDOPHYTA

Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang lembap.Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yanganggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut.Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan denganadanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasigametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasigametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan.Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.


1. Ciri-ciri Pterydophyta
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
b. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
c. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
d. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.
e. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
f. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.
g. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
h. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.

Berdasarkan fungsinya
1) Tropofil
Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku.
2) Sporofil
Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora (sporangium). Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora.
a) Paku homospora
Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.
b) Paku peralihan
Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile.
c) Paku Heterospora
Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella widenowii.

2. Klasifikasi Pterydophyta
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.       Psilophytinae
Contohnya adalah Psilotum nodum. Anggota kelas ini banyak yang telah punah
b.      Equisetinae
Contohnya adalah Equisetum debile atau paku ekor kuda.                                                   Batang: berbuku-buku, berongga, tiap buku mempunyai daun kecil (seperti sisik), duduk daun dalam lingkaran
Mempunyai rhizoma
Homospora, spora terdapat dalam sporangium. Sporangium terdapat dalam strobilus (kumpulan sporofil), letak terminal. Tiap sporangium terdiri dari 4 elater yang higroskopis à mempermudah penyebaran spora
Sel epidermis batang bagian luar mengandung zat kersik à sebagai abu gosok
Contoh:
v Equisetum arvense à Equiseti Herba
(diuretik)
v Equisetum debile à greges otot
v Equisetum pratense
E. arvense E. debile E. pratense
c.       Lycopodinae
Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat dan Marsilea crenata (semanggi)
d.      Filicinae
Contohnya adalah paku pakis

4.Manfaat dan khasiat tumbuhan paku
Banyak orang yang mengangap tumbuhan pakuadalah sebuah tumbuhan atau tanaman pengganggu. Tapi disisi lain tumbuhan paku juga sangat bermanfaat atau berkhasiat. Apalagi Tumbuhan paku sangat mudah dicari di alam sekitar kita. Mungkin manfaat tumbuhan paku masih banyak yang belum tahu.  Diantaranya sebagai berikut :

a.       Sebagai tanaman hiasan :
 Platycerium nidus (paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), dan Selaginella wildenowii (paku rane).
     b.   Sebagai bahan penghasil obat-obatan :
Asipidium filix-mas, Dryopteris filix-mas (untuk mengobati cacingan), dan Lycopodium clavatum.
c   c.   Sebagai tanaman sayuran :
            Marsilea crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
d   d.  Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :
Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)
e    e.  Sebagai pelindung tanaman di persemaian :
  Gleichenia linearis
f.    f.  Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :
Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar