Agresi didefinisikan sebagai suatu cara melawan dengan sangat kuat, seperti berkelahi, melukai, menyerang, membunuh, atau menghukum orang lain. Singkatnya, agresi merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk melukai atau merusak milik orang lain. Agresi merupakan suatu respon terhadap amarah. Kekecewaan, sakit fisik, penghinaan, atau ancaman sering memancing amarah yang disusul dengan agresi. Ejekan, hinaan dan ancaman merupakan pancingan yang jitu terhadap amarah yang mengarah pada terjadinya agresi.
Beberapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresi:
Gen
Gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku agresi.
Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi.
Kimia darah
Khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan faktor keturunan dapat mempengaruhi perilaku agresi. Contohnya pada hormon testosteron yang terlalu banyak dalam tubuh pria dan wanita yang sedang mengalami masa haid (hormon estrogen dan progresteron menurun).
Kegagalan komunikasi orangtua dengan anak.
Kondisi seseorang yang dibesarkan dalam kemiskinan.
Ia harus berkompetisi dengan yang lainnya untuk mendapatkan uang (contoh: pengamen jalanan). Atau ketika ia sedari kecil sudah terbiasa dengan kekerasan (baik melihat sendiri perlakuan baku hantam, maupun merasakannya sendiri).
Anonimitas
Berbagai macam informasi yang kian beragam membuat satu orang dengan orang lain tidak lagi saling mengenal atau mengetahui secara baik.
Suhu udara yang kian bertambah
Suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas.
Acara-acara, dan permainan yang menampikan adegan kekerasan.
Adanya perasaan frustasi, kesal terhadap dirinya sendiri maupun keadaannya.
Pendidikan disiplin yang otoriter (dilakukan dengan kekerasan), contohnya memberikan hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai pengaruh yang buruk bagi remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar