Stres jangka pendek yang berlangsung hanya dalam beberapa jam dapat merusak komunikasi sel otak di beberapa daerah yang berhubungan dengan kemampuan belajar dan daya ingat. Demikian yang dikatakan oleh peneliti dari University of California.
Stres berat yang berlangsung selama beberapa pekan atau bulan dapat merusak komunikasi sel di wilayah ingatan dan kemampuan belajar di otak, tapi penelitian tersebit memberi bukti pertama bahwa stres jangka pendek memiliki dampak yang sama. Studi tersebut disiarkan dalam Journal of Neurosicence.
Stres terus terjadi dalam hidup kita dan tak dapat dielakkan. Oleh karenanya, tim peneliti tersebut berpendapat bahwa hasil temuan mereka memegang peranan penting dalam pengembangan obat dan menawarkan pemahaman mengenai mengapa sebagian orang lupa atau memiliki kesulitan untuk mempertahankan informasi selama situasi penuh tekanan. Mereka mendapati bahwa bukannya melibatkan hormon yang dikenal luas sebagai penyebab stres, cortisol, yang mengalir di seluruh tubuh, stres akut justru mengaktifkan molekul tertentu yang disebut corticotropin releasing hormones (CRH) - -yang mengganggu proses cara otak mengumpulkan dan menyimpan ingatan.
Para peneliti tersebut mendapati bahwa menghalangi interaksi molekul CRH dengan molekul reseptor menghilangkan kerusakan stres pada daerah yang terlibat dengan cara belajar dan ingatan. Tim peneliti mengungkapkan bahwa ada kumpulan yang terbentuk yang memperlihatkan kemampuan untuk menghalangi reseptor CRH, dan penelitian tersebut dapat memainkan peran dalam pembentukan terapi berdasarkan kumpulan itu untuk menangani kehilangan daya ingatan dan kemampuan belajar yang berkaitan dengan stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar