Flu babi (Inggris: Swine influenza) merupakan kasus-kasus influensa, disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A[1].
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.
Flu babi umumnya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejalan influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, disorientasi, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah. Gejala virus ini dapat menyebabkan penderita mengalami kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian.
Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.
Virus swine influenza tidak ditularkan melalui makanan. Memasak makanan sampai suhu 160°F akan mematikan virus ini. Virus influenza dapat menular dari babi ke manusia atau sebaliknya. Infeksi pada manusia terjadi terutama jika berada dekat2 babi yang terinfeksi seperti berada dalam kandang babi, dan sebagainya. Infeksi dari manusia ke manusia lain juga bisa terjadi, mirip seperti flu manusia (melalui bersin atau batuk, dapat juga melalui sentuhan tangan, kemudian tangan tersebut menyentuh mulut atau hidung).
Untuk mendiagnosis infeksi swine influenza, dibutuhkan koleksi spesimen dari saluran nafas dalam 4 hingga 5 hari pertama.
Ada 4 macam obat antivirus yang beredar di USuntuk mengobati swine influenza: amantadine, rimantadine, oseltamivir san zanamivir. Namun hasil isolasi virus swine terbaru dari manusia didapatkan resisten terhadap amantadine dan rimantadine. Sehingga saat ini obat yang dianjurkan untuk mengobati serta mencegah swine influenza adalah oseltamivir atau zanamivir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar